Kamis, 05 Januari 2012

Sekilas Hadist

Sepertinya tiap Selasa dan Kamis saya akan rutin menulis materi tafsir qur'an dan hadist yang saya ikuti, Insya Allah. Hari kedua ngaji kali ini masih diisi dengan materi pengantar hadist. Karena semua peserta belum punya kitabnya, maka kami hanya mencatat semua yang disampaikan Ustadz Husni. Berikut saya tulis seperti apa yang saya dengar. 

Al-hadist bersinonim dengan al-sunnah yang berarti kebiasaan, dengan tambahan: ada muatan hukum / fiqihnya. Hadist sendiri telah ada sejak Rasulullah menerima wahyu, jadi masa-masa sebelum itu tidak termasuk dalam hadist hanya masuk dalam Shirah Nabawiyah saja (di antaranya kebiasaan Rasulullah menyepi dalam gua).

Rasul menyampaikan hadist dengan dua cara :
Pertama secara lisan, di mejelis laki-laki dan majelis perempuan.
Kedua dari perbuatan, maksudnya perbuatan beliau diriwayatkan oleh para sahabat.

 
Perbedaan Al-Qur'an dan hadist qudsi
  1. Qur'an adalah kalamullah yang makna serta lafalnya berasal dari Allah; sedangkan hadist qudsi maknanya dari Allah sedangkan lafalnya dari Rasul sendiri (dengan bahasa kenabian).
  2. Seluruh qur'an dinukil secara mutawatir (diketahui banyak orang) sehingga kepastiannya mutlak (qath'i); hadist qudsi kebanyakan adalah kabar ahad (disampaikan oleh satu orang) sehingga kepastiannya masih merupakan dugaan (dzhanni)
  3. Membaca qur'an merupakan ibadah (maka dibaca dalam shalat); hadist qudsi tidak disuruh membaca dalam shalat.
Perbedaan hadist qudsi dan hadist nabawi
Hadist qudsi
Merupakan hadist yang disandarkan pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala oleh Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam
Hadist Nabawi
  1. secara taufiqi : hadist yang disimpulkan oleh Rasulullah dengan pemahaman beliau terhadap al-qur'an 
  2. secara tauqifi : kandungannya sudah diterima dalam wahyu, kemudian Rasulullah menjelaskan dengan bahasanya sendiri
Beberapa kriteria periwayat:
  1. Islam
  2. Baligh
  3. Adil
  4. qabidh / terpercaya
Berikut ini ada beberapa istilah dalam tafsir :
Riwayat
        yaitu penerimaan dan penyampaian hadist

Sanad
        Rangkaian periwayatan (orang yang menerima dan menyampaikan hadist)

Matan (isnad/musnad)
        Kalimat yang disebutkan sesudah sanad (isi hadist) 

Ps:

Jika mengamalkan hadist hendaknya didasarkan pada 2 riwayat hadist sehingga amalan kita itu kuat dasarnya. Wallahu 'alam bisshowab.

2 komentar :

  1. Da.. It looks like that we're getting adult.. hehe

    BalasHapus
  2. gapapa deh tik, itu kan keniscayaan :D
    keep writing, yosh! :D

    BalasHapus