Rabu, 04 Januari 2012

Awal pertemuan di awal tahun

Malam ini pertemuan pertama program tafsir Lembaga Tadabbur Qur'an Masjid Raya Fatimah Solo angkatan ke-15

Ya. Setelah libur panjang selama dua minggu (alias 4 pertemuan), semester baru pun dimulai. Tatap muka kali pertama ini dimulai dengan pembagian materi, jadwal ujian, juga mabit. Itu artinya kami sebagai peserta harus bersungguh-sungguh mengikuti "kurikulum" yang sudah disusun. Okay. *lingkari kalender* Untuk merefresh ilmu, kami bersama-sama mengikuti Ustadz Husni melafal qur'an dengan metode 5BIT. Sudah tak selancar dulu, hehehe. Kemudian secara musyawarah kami mengangkat ketua, dan Pak erwin terpilih sebagai ketua baru menggantikan Pak Haris. Barakallah, Pak!  :D

Setelah itu kami sedikit dijelaskan tentang hadist. Hadist secara bahasa artinya adalah baru (lawannya qadim yang berarti lama), hal ini didasarkan bahwasanya hadist menjelaskan hal-hal yang baru atau belum dijelaskan di dalam qur'an.  

Secara umum hadist berarti setiap kata-kata yang diucapkan serta disampaikan manusia baik yang diperoleh dari pendengarannya sendiri maupun dari wahyu, dan apakah dalam keadaan terjaga maupun tidur. Dasarnya adalah :
4:87





Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan padanya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan (nya) dari pada Allah? (QS. An-Nisa 4 : 87)

12:101






Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta`bir mimpi. (Ya Tuhan). Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh. (QS. Yusuf 12 : 101)

Hadist sendiri ada dua macam:
1. Hadist qudsi
Hadist-hadist inilah yang akan kami diskusikan besok. 
Hadist qudsi adalah hadist yang disandarkan pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala oleh Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam
Hadist ini juga terbagi dalam hadist yang shoheh (sah/benar), hasan (bagus/baik), bahkan dhoif (lemah) mengingat terputus tidaknya sanad, dan akhlak perawi hadist. Untuk lebih jelasnya nanti akan saya tulis dalam bab sendiri kalau sudah dijelaskan ustadz. 

Meskipun jumlahnya tidak sebanyak hadist nabawi, kekuatan dalil hadist qudsi ini adalah dibawah Al-Quran.

2. Hadist nabawi
Artinya secara umum adalah apa saja yang disandarkan pada Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam baik perkataan, perbuatan, persetujuan (diamnya Nabi), atau syifa.

Nah! Sekilas dulu ya, sampai jumpa di catatan materi berikutnya! :D


mejeng bareng dulu sebelum pulang
ki-ka: mbak ita, mbak dian, luthfi, bu jumi, elyda, mas indra, pak bambang, pak erwin

Tidak ada komentar :

Posting Komentar